Twitter

Senin, 25 Juli 2011

Medula Spinalis

Medulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Syaraf Pusat. Terbentang dari foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atau conus medullaris. Terbentang dibawah conu terminalis serabut-serabut bukan syaraf yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan ikat.
Terdapat 31 pasang syaraf spinal: 8 pasang syaraf servikal, 12 Pasang syaraf Torakal, 5 Pasang syaraf Lumbal, 5 Pasang syaraf Sakral dan 1 pasang syaraf koksigeal. Akar syaraf lumbal dan sakral terkumpul yang disebut dengan Cauda Equina. Setiap pasangan syaraf keluar melalui Intervertebral foramina. Syaraf Spinal dilindungi oleh tulang vertebra dan ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF.


DASAR ANATOMI MEDULA SPINALIS

Medulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Syaraf Pusat. Terbentang dari foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atau conus medullaris. Terbentang dibawah conu terminalis serabut-serabut bukan syaraf yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan ikat.
Terdapat 31 pasang syaraf spinal: 8 pasang syaraf servikal, 12 Pasang syaraf Torakal, 5 Pasang syaraf Lumbal, 5 Pasang syaraf Sakral dan 1 pasang syaraf koksigeal. Akar syaraf lumbal dan sakral terkumpul yang disebut dengan Cauda Equina. Setiap pasangan syaraf keluar melalui Intervertebral foramina. Syaraf Spinal dilindungi oleh tulang vertebra dan ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF.

MENINGEN SPINAL
Meningen Spinal terdiri atas tiga lapis yaitu: Dura mater, arachnoid dan piamater. Duramater yang merupakan lapisan yang kuat, Membran fibrosa, Bersatu dengan filum terminale. Piamater berupa lapisan tipis, kaya pembuluh darah, nyambung dengan medula spinalis. Rongga antara periosteum dengan duramater disebut dengan epidural yang merupakan area yang mengandung banyak pembuluh darah dan lemak. Rongga antara duramater dengan arachnoid disebut dengan subdural. Sub dural tidak mengandung CSF. Rongga antara Arachnoid dan Piamater disebut dengan Subarachnoid. Pada rongga ini terdapat Cerebro Spinal Fluid, Pembuluh Darah dan akar-akar syaraf

CAIRAN SEREBRO SPINAL
Cairan Serebro Spinal merupakan Cairan bening hasil ultrafiltrasi dari pembuluh darah di kapiler otak. Cairan ini selalu dipertahankan dalam keadaan seimbangan antara produksi dan reabsorpsi oleh pembuluh darah. CSF engandung air, protein dalam jumlah kecil, oksigen dan karbondioksida, Na,K,Ca,Mg,Cl, glukosa, Sel darah putih dalam jumlah kecil, dan material organik lainnya.

Struktur Internal
Terdapat substansi abu abu dan substansi putih. Substansi Abu-abu membentuk seperti kupu-kupu dikelilingi bagian luarnya oleh substansi putih. Terbagi menjadi bagian kiri dan kanan oleh anterior median fissure san median septum yang disebut dengan posterior median septum.
Keluar dari medula spinalis merupakan akar ventral dan dorsal dari syaraf spinal. Substansi abu-abu mengandung badan sel dan dendrit dan neuron efferen, akson tak bermyelin, syaraf sensoris dan motoris dan akson terminal dari neuron. Substansi abu-abu membentuk seperti huruf H dan terdiri dari tiga bagian yaitu: anterior, posterior dan Comissura abu-abu. Bagian Posterior sebagai input /afferent, anterior sebagai Output/efferent, comissura abu-abu untuk refleks silang dan substansi putih merupakan kumpulan serat syaraf bermyelin.


PERAN MEDULA SPINALIS
1. Pusat prosesing data
2. Jalur sensoris
3. Sistem piramidal dan ekstrapiramidal

REFLEKS SPINAL
Refleks merupakan respon bawah sadar terhadap adanya suatu stimulus internal ataupun eksternal untuk mempertahankan keadaan seimbang dari tubuh. Refleks yang melibatkan otot rangka disebut dengan refleks somatis dan Refleks yang melibatkan otot polos, otot jantung atau kelenjar disebut refleks otonom atau visceral.

Jumat, 22 Juli 2011

Darah Haid Obati Penyakit Jantung

Sebuah studi baru yang dilakukan ilmuwan Jepang mengungkapkan, darah haid bisa memberikan harapan baru bagi pengobatan jantung. Benarkah?

Para ahli penyakit jantung dari Fakultas Kedokteran Universitas Keio Jepang berhasil menemukan fakta menarik. Mereka berhasil mengembangkan sel-sel punca (stem cell) atau sel induk dari darah menstruasi untuk mengobati gangguan jantung.

Berdasarkan pada penelitiannya, ilmuwan Jepang menggunakan sampel darah haid dari sembilan responden wanita. Sampel darah ini kemudian dikembangkan selama sekitar satu bulan di laboratorium universitas tersebut.

Awalnya, sekitar 20% sel-sel mulai saling menyerang secara spontan setelah tiga hari dikumpulkan dalam kultur in vitro bersama sel-sel dari jantung tikus. Sel-sel darah haid ini akhirnya membentuk lembaran jaringan mirip jaringan otot jantung.

"Rata-rata kesuksessannya 100 kali lebih tinggi dibanding 0,2 hingga 0,3 persen sel punca yang diambil dari tulang manusia," ujar salah seorang ilmuwan, Shunichiro Miyoshi.

Hasil penelitian, lanjut Miyoshi, menunjukkan bahwa seekor tikus yang mengalami serangan jantung ternyata membaik kondisinya setelah menerima sel-sel yang dihasilkan dari darah haid.

"Dalam waktu dekat, mungkin akan tercipta sebuah sistem yang akan memudahkan para wanita menggunakannya untuk pengobatan mereka sendiri," jelasnya.

Miyoshi menjelaskan, dengan menggunakan darah dari tubuh sendiri akan dapat memecahkan masalah besar dari penggunaan sel-sel ini, yaitu sistem kekebalan tubuh yang seringkali menolak kehadiran sel.

"Darah haid dapat digunakan untuk membangun persediaan dari sel-sel yang memiliki keragaman protein pengenal kecocokan jaringan atau human leukocyte antigen (HLA), yang juga bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia," jelasnya.

"Sel-sel ini dapat disimpan untuk waktu lama di dalam sebuah tabung seukuran jari tangan, dan dapat pula dikembangkan sesuai keperluan," tegasnya.
Sel punca dipertimbangkan sebagai kunci karena sel ini dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis sel. Sel punca juga berpotensi besar membantu memperbaiki sel-sel yang rusak, jaringan, bahkan organ tubuh sekalipun.

Dalam pengertian yang tepat, lanjut Miyoshi, sel-sel ikat atau penghubung tersebut yang dipanen dari darah haid atau menstruasi, tidak bisa otomoatis disebut sel-sel induk (sel punca) yang bisa berubah menjadi beragam tipe sel di dalam tubuh.

"Tetapi, mereka memiliki potensi yang tinggi untuk berkembang menjadi sel otot, dengan mengarahkan darah secara tepat pada waktu dipakai untuk mengobati penyakit di dalam otot-otot yang menyusut," pungkasnya [dimedan.net]

Warna Lidah Deteksi Penyakit


Warna lidah normal adalah pink. Bila lidah berubah warna seperti dibawah ini kemungkinan menderita beberapa penyakit:
1. Lidah Putih
Orang yang lidahnya berwarna putih biasanya tampak pada penderita tipus, orang yang pencernaannya terganggu, gejala influenza, atau kurang darah. Jika lidah putih tipis tipis, itu kekurangan darah.
Jika warna lidah pucat dan lembab seperti lapisan lemak, tanda kedinginan/ gejala influenza. Jika lidah putih tebal, adalah salah satu gejala penyakit kelamin.
2. Lidah Merah
Lidah berwarna dari lidah normal sedikit merah, merah cerah lebih buruk, menunjukkan pasien menderita panas. Bila warna merah sedikit kekuningan, menunjukkan demam tinggi. Hanya bagian sisi yang merah atau lidah ditutupi titik titik merah, harus periksa liver pasien. Warna lidah merah cerah, lidah seperti berlumut atau retak, adalah sindrom panas. Lidah merah yang terasa sangat kering, untuk tanda-tanda dehidrasi. Lidah ungu kemerahan menunjukkan adanya luka dalam atau luka pada perut.
3. Lidah ungu
Lidah ungu menunjukkan pasien menderita demam dan kelainan darah atau peredaran darah yang tidak lancar. Jika seluruh lidah ungu, menunjukkan sangat panas pada organ dalam. Lidah berbintik ungu, harus memeriksa liver (hati) pasien.
4. Lidah kuning
Menandakan panas tubuh yang berlebihan karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol, makanan pedas, mengalami stres emosional dalam jangka panjang, atau akibat merokok.